Direktur Operasional PT Supertone (SPC) Tri Isyanta buka suara atas kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2024 yang telah ditetapkan. Tri menilai kenaikan UMP dan UMK tidak terlalu berpengaruh terhadap perusahaan. Seb
Direktur Operasional PT Supertone (SPC) Tri Isyanta buka suara atas kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2024 yang telah ditetapkan. Tri menilai kenaikan UMP dan UMK tidak terlalu berpengaruh terhadap perusahaan.
Sebagai informasi UMK Kabupaten Tangerang naik 1,64% menjadi Rp 4.601.988. Sementara UMP Banten naik 2,50% menjadi Rp 2.727.812. Kenaikan UMP ini berlaku 1 Januari 2024.
"Kenaikan yang 1,64% bagi kami enggak ada artinya, nggak ada pengaruhnya sama sekali. Apalagi didukung pemerintah dengan memberikan proyek kepada kita," ujarnya saat ditemui di pabrik SPC di Kabupaten Tangerang, Jumat (1/12/2023).
Menurutnya industri elektronik cenderung padat modal dan berbeda dengan industri sepatu atau garmen yang cenderung padat karya. Pabrik elektronik tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.
"Kalau masalah upah, elektronik itu padat modal. Kalau padat karya pasti bermasalah. Sepatu, garmen, pasti bermasalah. Elektronik itu kan padat modal karena tenaga kita nggak perlu terlalu banyak," jelasnya.
Adapun SPC memiliki karyawan, termasuk yang berstatus tetap, kontrak dan harian lepas sekitar 300-an orang. Pabrik ini sendiri memproduksi berbagai produk elektronik seperti TV, notebook, CCTV, chromebook, dan lainnya.
SPC fokus memasarkan produk mereka untuk kantor-kantor pemerintah yang mensyaratkan pemenuhan angka Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Tri sendiri menyebut pemenuhan TKDN untuk 80% produk SPC sudah mencapai 30%.
Pada kesempatan itu Tri mendorong penggunaan produk elektronik dalam negeri, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Mengingat, produk elektronik dalam negeri baru menguasai 2% pasar dalam negeri, sementara 98% sisanya dikuasai merek asing.
"Kalau produk dalam negeri merek lokal, uangnya, pajak, semua nggak ke mana-mana. Tapi kalau merk luar negeri walau betul dibuat di dalam negeri keuntungannya ke mana? Balik ke negara mereka," pungkasnya.