Di antara tugas profesional SDM yang sangat penting namun kadang terabaikan adalah mengelola karier karyawan. Selama ini profesional SDM lebih fokus pada pengembangan keterampilan dan kompetensi karyawan, namun menomorduakan karier. Fenomena ini terjadi karena ada pandangan bahwa karier merupakan tanggung jawab karyawan itu sendiri.
Padahal sebenarnya paling tidak ada tiga pihak yang bertanggung jawab dalam mengelola karier karyawan yaitu:
Mengapa perusahaan harus mengelola karier karyawan?
Dalam hal ini, karier adalah perkembangan dan kemajuan pada pekerjaan atau jabatan seseorang. Manajemen karier melibatkan perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan sumber daya manusia dalam rangka mencapai tujuan karier yang diinginkan oleh karyawan.
Manajemen karier sangat penting bagi perusahaan karena membawa alasan sebagai berikut:
Meningkatkan retensi karyawan. Dengan memberikan dukungan dan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan karier, perusahaan meningkatkan tingkat retensi karyawannya. Karyawan yang merasa dihargai dan memiliki peluang untuk berkembang cenderung loyal pada perusahaan.
Meningkatkan engagement karyawan. Program manajemen karier yang efektif dapat meningkatkan motivasi dan keterikatan karyawan. Ketika karyawan memiliki tujuan karier dan jalur karier yang jelas untuk mencapainya, mereka lebih termotivasi untuk berkinerja dengan baik.
Peningkatan produktivitas. Karyawan yang merasa memiliki peluang untuk mengembangkan karier di dalam perusahaan biasanya lebih produktif. Mereka cenderung bekerja lebih keras dan berkontribusi lebih besar terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Pengembangan talenta. Manajemen karier membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengembangkan talenta internal. Dengan mempromosikan karyawan yang berprestasi dan memberikan peluang untuk pengembangan keterampilan, perusahaan dapat membangun tim yang kompeten dan berkualitas.
Menarik talenta dari luar. Program manajemen karier yang kuat juga dapat meningkatkan daya tarik perusahaan sebagai tempat kerja yang menarik bagi bakat baru. Ketika calon karyawan melihat perusahaan memberikan perhatian serius terhadap pengembangan kariernya, mereka lebih tertarik untuk bergabung.
Pengelolaan suksesi. Manajemen karier membantu perusahaan mengelola suksesi dengan mempersiapkan talenta yang potensial untuk mengambil peran manajemen kunci di masa depan. Rencana suksesi yang matang mengurangi risiko kehilangan kompetensi dan keahlian ketika pemimpin perusahaan saat ini pensiun atau meninggalkan perusahaan.
Secara khusus Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peran utama dalam manajemen karier, termasuk:
Sistem Karier
Agar program manajemen dapat berjalan dengan baik, Departemen SDM (profesional SDM) perlu mengembangkan sistem manajemen karier. Sistem manajemen karier adalah serangkaian kebijakan, prosedur, dan praktik yang dirancang perusahaan untuk membantu karyawan merencanakan, mengembangkan, dan mencapai tujuan karier mereka. Sistem ini mengatur bagaimana perusahaan akan mendukung pertumbuhan karier karyawan, memfasilitasi pengembangan keterampilan dan pengalaman, serta mengelola mobilitas karier di dalam organisasi.
Berikut adalah beberapa elemen utama dalam sistem manajemen karier yang harus dikembangkan oleh pofesional SDM.
Jalur Karier
Jalur karier, terkadang disebut juga pola karier, adalah rute yang tersedia bagi karyawan untuk berkembang dan memajukan kariernya di perusahaan. Setiap perusahaan memiliki jalur kaerier yang berbeda beda, tetapi secara umum ada dua yaitu jalur struktural dan jalur fungsional.
Jalur struktural adalah pola kareir dengan mengikuti jabatan-jabatan struktural di perusahaan seperti supervisor, kepala divisi, manajer, direktur, dan CEO. Sedangkan jalur karier fungsional adaah pola karier yang mengikuti jabatan berdasarkan keahlian fungsional. Pola karier fungsional bisang produksi misalnya operator, pengawas, Quality Control. Jalur fungsional pamasaran misalnya adalah tenaga penjualan, supervisor penjualan, manajer area penjualan, kepala bagian promosi dan sebagainya.
Pada perusahaan yang menyediakan pola karier fungsional, karyawan hanya boleh pindah jabatan dalam satu rumpun fungsionalnya saja. Sebagai contoh, seorang tenaga penjual hanya bisa naik jabatan menjadi supervisor penjualan, supervisor iklan, atau supervisor distribusi. Tetapi karyawan tersebut tidak bisa berpindah menjadi operator produksi, supervisor produksi, atau kepala pabrik.
Pada perusahaan yang menyediakan jalur struktural, karyawan bisa bepindah jabatan pada fungsi yang berbeda. Misalnya seorang manajer pemasaran bisa menapaki jalur kariernya menjadi kepala pabrik.
Persyaratan Karier
Persyaratan karier adalah ketentuan yang harus dipenuhi seorang karyawan untuk melakukan mobilitas karier (menduduki jabatan tertentu). Setiap perusahaan memiliki persyaratan karier yang berbeda-beda, namun yang paling umum adalah:
Mobilitas Karier
Sistem karier umumnya juga harus memuat ketentuan mengenai perpindahan jabatan, baik secara horisontal, vertikal, maupun diagonal. Mobilitas karier mencakup rotasi, promosi, dan demosi.
Apakah Anda sudah mengelola karier karyawan Anda secara sungguh-sungguh? Kalau belum, mulailah dengan mengembangkan sistem karier yang bagus, yang selaras dengan tujuan bisnis perusahaan.